Pensil Kertas: Tuangkan Kreativitas Lewat Kertas

Dok. Pribadi
FRESH.SUAKAONLINE.COM– Ahoy Kawula Muda! Bagi para pecinta seni rupa, komunitas yang mewadahi kreativitas dari berbagai usia ini bisa menjadi tujuan kalian untuk menghabiskan weekend. 13 Februari 2009, berawal dari sekelompok pelajar jurusan seni di Bandung yang hobi menggambar. Fresh reader pernah dengar komunitas Pensil Kertas, kan? Oke, let’s check this out!
Kelompok yang menamai komunitasnya dengan nama Pensil Terbang, sebelum akhirnya memilih nama Pensil Kertas. Di komunitas ini, ternyata tidak hanya menggambar, tapi juga dibekali dengan ilmu seni rupa lainnya. Hal ini dilakukan agar para anggota komunitasnya bisa memahami seni, tidak hanya asal menggambar aja. Wih, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, gak cuman bisa menggambar tapi menguasai tekniknya juga.
“Tujuannya menampung, mengelola dan menyalurkan potensi anak-anak khususnya yang ada di Bandung. Seiring berjalannya waktu, bertambahnya anggota munculah berbagai karakter dari karya setiap orang” kata salah satu penggagas Pensil Kertas Taufik Apuk, Sabtu (20/8/2016).
Beberapa tahun belakangan, selain menggunakan media dasar pensil dan kertas, mereka juga sering menggunakan tinta sebagai media pewarnaannya dan juga kombinasi teknologi Photoshop, Corel Draw dan Web Design yang pasti sudah dikenal dan gak asing lagi di kalangan pecinta gambar dan desain. Komunitas ini sudah melanglangbuana di berbagai kegiatan lokal, nasional sampai internasional. Soal prestasi, mereka cukup unik loh Fresh Reader. Prestasi terbaru mereka adalah pemecahan Rekor Komik Strip 3D terbesar di dunia pada bulan Juni lalu, kebayang gak sih komiknya sebesar apa?
Biasanya komunitas ini berkumpul untuk berinteraksi, menggambar, sambil memperkenalkan kepada orang-orang akan karya mereka. Engga jarang ada pengunjung yang minta lukisin wajah mereka lho. Hasil karya mereka bahkan adapula yang sudah menjadi produk, seperti tote bag, t-shirt, sticker dan masih banyak lagi. Hal-hal unik yang telah dan akan dilakukan oleh komunitas ini terhadap Kota Bandung adalah berencana untuk mempercantik tampilan tong-tong sampah yang akan dihiasi dengan gambar yang menarik agar orang ingat untuk membuang sampah pada tempatnya. Kayaknya Bandung bakalan makin kece nih, ahiw!
Komunitas yang digagas oleh Taufik Apuk, Jajat, Ari dan Goni memang banyak melalui berbagai rintangan. Namun, itu tidak membuat komunitas ini menyerah, demi terwujudnya Bandung sebagai Bandung Kota Desain Dunia atau City of Design yang diberikan oleh United Nations and Educational, Science, Cultural Organization (UNESCO) pada tahun lalu. Nah Fresh Reader, antusias Pensil Kertas berusaha merancang masa depan kota Bandung dan mengajak warga untuk menyumbangkan ide khususnya melalui gambar.
“Anggota dikomunitas ini beragam, bahkan ada yang masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar, adapula yang sudah bekerja juga. Lintas disiplin ilmu banyak yang bergabung, tidak hanya yang suka menggambar sketsa saja” tambah lelaki berkacamata tersebut.
Nah, kalau kalian ingin bergabung bisa datang pada Minggu pagi saat car free day. Komunitas ini berkumpul dan menggambar sketsa bersama di sepanjang trotoar Jalan Dago, tepatnya di Rumah Sakit Santo Borromeus dari jam 6.00 pagi hingga 10.00 siang dilanjut berkumpul di Babakan Siliwangi Kota Bandung. Atau bisa kepoin Instagram mereka di @pensilkertas.
Komunitas ini tidak hanya di Bandung saja loh Fresh Reader, meskipun pusatnya di Bandung adapula di Tangerang, Depok dan Jakarta. By the way, kalau kalian ingin bergabung dengan Komunitas Pensil Kertas. Caranya tinggal mengisi formulir yang disediakan lalu membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 50.000 setelahnya tinggal mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan.
Buat Kawula Muda yang masih malu-malu kucing untuk nunjukin bakatnya dibidang seni rupa bisa bergabung dengan Pensil Kertas loh biar kemampuannya semakin diasah dan banyak masukan ide. But, buat yang belum jago menggambar, gak perlu khawatir. “Prinsipnya bergabung dikomunitas ini untuk belajar, sehingga hasil karya nantinya berproses. Bisa itu 99% keinginan 1% skill.” tutup Apuk.
Reporter: Awallina Ilmiakhanza
Redaktur: Rendy M. Muthaqin