Musik yang Kaya Budaya dengan Video yang Memanjakan Mata
Judul Lagu : Meuseuraya
Tanggal Liris : 9 Juni 2019
Penyanyi : Orang Hutan Squad
Durasi Lagu : 6 menit 44 detik
Durasi Video : 7 menit 35 detik
Produser Video : OH Films
Produser Musik : OH Records
Tari Tradisional : Romi dan Dekwan (Tari Seudati), Sanggar Bujang Rancalan (Tari Saman), Sanggar MAPESGA (Tari Guel), Dekwan (Debus).
Musik Tradisional : Sanggar MAPESGA (Didong), Sanggar MADOS (Seurune Kalee dan Rapa’i), Nandong.
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Anthem ketiga Orang Hutan Squad menyita perhatian Fresh Crew, nih. Udah kesekian kali diputar, diliat, dan didengerin, karya ketiga dengan judul Meuseuraya ini bisa dikatakan cukup kaya. Selain karena komposisi musiknya yang kaya dan berisi beragam bahasa yang ada di Aceh, video musik yang diambil di destinasi-destinasi wisata indah juga memberikan kesan memanjakan mata.
Video dan musik Meuseuraya bisa kamu nikmati di kanal YouTube ORANGHUTAN SQUAD. Meuseuraya sendiri dalam bahasa Aceh artinya gotong royong. Secara umum lagu ini berpesan agar kita peduli terhadap kebersamaan. Lirik pertama diawali dengan syair dan hikayat Gayo yang mengajak untuk saling merangkul, berpegangan tangan, dan bersama-sama membangun Aceh dalam tujuan yang mulia.
Rapper selanjutnya membawakan dengan bahasa Aceh. Tak lupa salam dan sapa dengan lirik “Dua blah jaroe ateuh ulee, long ucap saleum keu syedara” yang berarti dua tangan di atas kepala, saya ucapkan salam untuk saudara. Adapun pada penggalanan lirik ini mengajak untuk berpegang pada agama untuk menuntun pada cahaya. Keberanian juga sudah menjadi takdir, pegang rencong dan berperang sampai mati.
Lirik dalam bahasa Gayo pun mengandung nasehat. Seperti harus ada sifat kasih sayang dalam hati, jangan merusak, menjadi orang kuat bukan untuk menginjak orang lain, menjadi orang hebat harus tetap rendah hati, karena semua akhirnya akan mati. Lirik dalam bahasa Alas juga menekankan bahwa melakukan perbuatan harus ikhlas dan tetap tanamkan kebaikan.
Bahasa Aceh Tamiang berpesan untuk harus bahu-membahu dalam ikatan dan saling menyemangati ketika terjatuh. Lirik dalam bahasa Indonesia pun memberikan pesan bahwa bangsa Aceh adalah pilar-pilar tangguh yang menjaga beragam sastra. Meski berbeda berutur kata namun budi pekerti serupa.
Lirik disampaikan melalui syair, hikayat, rap, dan senandung. Selain lirik yang mengandung banyak pesan, musik yang diberikan juga sangat kaya. Paduan suara Seurunee Kalee, Suling, Rapai, tepukan Didong, pekikan burung dan gajah menyatu bersama dengan musik modern yang juga dilengkapi dengan DJ.
Video pun digarap dengan sedemikian rupa. Objek-objek wisata dipilih sebagai tempat pengambilan video. Adapun objek wisata tersebut seperti pulau Simeulue, Situs Gunongan, benteng Indrapatra, Danau Lut Tawar, CRU Sampoiniet, dan destinasi wisata lainnya. Momen-momen video, musik, dan lirik pun seakan berkesinambungan dan dalam porsi yang sesuai.
Karya ini disebut anthem karena merupakan karya yang memperkenalkan simbol-simbol dari Aceh dan harus dibanggakan. Untuk itu, musik dan video Meuseuraya ini sangat cocok untuk ditonton dan dinikmati. Terlebih lagi jika diresapi makna dan diambil pelajaran dari tiap-tiap bait lirik yang mengandung banyak pesan dan nasehat.
Lengkap banget deh pokoknya. Fresh Reader juga gak usah khawatir gak paham dengan bahasa-bahasa yang ada dalam lagu Meuseuraya. Video juga sudah dilengkapi dengan terjemahan, kok.
Fresh Crew: Awla Rajul
Editor Fresh : Rizky Syahaqy