Penerbit Indie, Cara Mudah Menjadi Penulis Buku
![Ana Herliana, memperlihatkan novel pertamanya di depan fakultas Ushuluddin, Rabu (22/2/2017). novel terbitan indie tersebut berjudul Wish, dan ia mendistribusikannya melalui online. Indah Rahmawati/ Magang](https://fresh.suakaonline.com/wp-content/uploads/2017/02/indah.jpg)
Ana Herliana, memperlihatkan novel pertamanya di depan fakultas Ushuluddin, Rabu (22/2/2017). novel terbitan indie tersebut berjudul Wish, dan ia mendistribusikannya melalui online. Indah Rahmawati/ Magang
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Menjadi penulis buku yang memiliki karya sendiri adalah impian bagi yang menekuninya. Namun masalahnya, seringkali kita putus asa saat harus berhadapan dengan penerbit yang memiliki aturan sendiri, atau masih belum tau secara pasti informasi mengenai penerbit. Tapi, Fresh Reader tau ga sih apa itu penerbit Indie? Nah, kali ini Fresh Crew bakal mengulas informasi tentang penerbit Indie dan cara mudah buat kamu yang pengen banget jadi penulis buku. Yuk, simak informasi ini lebih lanjut!
Penerbit Indie adalah penerbit yang belum punya sistem distribusi nasional atau di toko buku. Para penulis buku pun harus mendistribusikan sendiri buku yang akan diterbitkan kalau kalian memilih Indie, dan semua karya pasti diterima. Berbeda dengan Penerbit Mayor, yang pendistribusiannya langsung oleh pihak penerbit, tapi harus mengocek uang saku juga. Dan biasanya mayor tidak melihat kualitas tulisan, melainkan dari segi peluang marketingnya.
Proses penerbit Indie paling lama 6 bulan. Tapi kalau prosesnya melalui penerbit Mayor, bukan hanya menunggu seleksi, Fresh Reader akan merasakan ‘digantung’ menunggu dengan waktu 6 bulan untuk kepastian diterima atau tidaknya buku kita. Itupun hanya kabarnya saja, belum lagi kalau harus menunggu proses editing hingga terbit. Umumnya penulis Mayor hanya mendapat 10% keuntungan dari hasil penjualan buku, tapi kalau di Indie keuntungan umumnya mencapai 50% lho.
Menurut Marketing Penerbit Indie Mer-C Publishing, Herulono Murtopo, menjadi penulis itu ga susah ko. Karna dengan peluang terbit yang lebih besar, Indie bisa jadi alternatif untuk jadi penulis. Lewat Indie penulis harus memiliki modal untuk biaya cetaknya sendiri. Biaya cetak tergantung dari jumlah halaman dan jumlah eksemplar buku yang mau diterbitin. Biaya cetak juga udah termasuk edit, layout, cover dan ISBN. Kalau penerbit Mayor biaya cetak ditanggung penerbit, dengan jaringan promosi sebagai modalnya. Tapi, jangan takut Fresh Reader karna keuntungan dari Indie tentunya lebih besar.
“Dengan Indie siapa saja bisa jadi penulis, walaupun dengan modal sendiri dan harus menjual bukunya sendiri. Caranya cukup kirim naskah asli dalam bentuk softfile ke email penerbit Indie,” Kata pria asal Jakarta tersebut, Jumat (24/02/2017).
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.” Rupanya Quotes Pramoedya Ananta Toer itu yang membuat mahasiswi jurusan Ilmu Hukum itu menerbitkan di jalur Indie. Menurut Ana Herliana, Ia telah menerbitkan novel pertamanya yang berjudul Wish, Ketika Harapan Harus Pulang pada tahun 2016 lalu. Kerinduan akan keluarga, dosen dan sosok Pram, membuat Ana gemar menulis dan menerbitkan buku.
“Ngirim karya ke penerbit mayor itu susah banget, selain harus menunggu yang lama, hasilnya juga belum pasti, beda dengan penerbit Indie.Aku bangga walaupun tulisannya terbit di Indie. Dengan bantuan situs jual beli online juga aku pasarin novel Indie aku.” Tutup mahasiswi asal Pangandaran tersebut, Rabu, (22/02/2017).
Fresh Crew : Indah Rahmawati/Magang
Editor Fresh : Rendy M. Muthaqin