Golongan Darah Memiliki Sifat Bertolak Belakang

Dok. Net
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Golongan darah A, kamu orangnya rajin dan disiplin. Golongan darah B, kamu suka berpetualang. AB, kamu memiliki pola pikir tidak terduga. O, selalu suka cari aman. Begitu kira-kira gambaran umum tentang bagaimana sifat-sifat seseorang ditentukan oleh golongan darah.
Golongan darah sendiri merupakan suatu sistem untuk mengklasifikasi darah berdasarkan ada atau tidaknya suatu antigen pada suatu sel darah merah. Antigen sendiri merupakan protein atau polisakarida yang memicu respon kekebalan tubuh. Tapi, antigen bisa kemasukan antigen asing melalui makanan, pernapasan, kulit, dll. Ketika itu terjadi, tubuh akan memproduksi antibodi untuk bertahan dari antigen asing tersebut.
Dalam beberapa penelitian, terdapat dua teori yang berbeda. Yaitu, adanya penelitian tentang golongan darah yang berbeda, bisa menunjukkan kepribadian, tempramen, gelombang otak, dan aspek psikologis yang berbeda pula. Tapi, ada juga teori yang mengkritisi prosedur dari penelitian-penelitian tersebut apakah valid atau tidak sehingga meragukan kebenaran teori pertama. Dilihat dari segi sains, golongan darah tidak memiliki hubungan dengan sifat seseorang. Karena banyak ditemukan orang dengan bergolongan darah sama memiliki sifat yang bertolak belakang.
Menururt Dosen Psikologi UIN Bandung, Nuraeni Azizah, Banyak hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Seperti hal-hal yang dibawa dari orang tua atau faktor genetik. Lalu terdapat proses belajar yang berlangsung setelah kelahiran seperti lingkungan keluarga, sekolah, atau masyarakat. Karena, karakter yang didapatkan seseorang didapatkan dari sekitarnya seperti orangtua, guru, teman atau masyarakat.
“Dari segi psikologi sendiri, hal ini dinamakan barnum effect dimana orang-orang punya kecenderungan untuk mempercayai hal-hal yang diteorikan tentang dirinya. Seperti astrologi, psikotes, dan golongan darah. Tapi karena dari awal teori tentang golongan darah sudah ada, jadi iya terserah orangnya mau percaya atau tidak. Selama hal tersebut tidak menimbulkan masalah. Karena golongan darah tidak bisa digunakan sebagai faktor penentu tunggal ,” ujar Nuraeni, Kamis (24/2/2017).
Sedangkan menurut mahasiswa Teknik Informatika, Nurfi Agnia, ia tidak mempercayai bahwa golongan darah mempengaruhi sifat. “Manusia ada banyak. Masa hanya terbagi jadi 4 sifat? Sebenarnya aku sih ga percaya ramalan. kalo ada yang sesuai sih ya buat lucu-lucuan aja kali ya. Kalo engga yaudah abaikan aja,” tutur mahasiswa Teknik Informatika ini. Kamis (24/2/2017).
Ternyata golongan darah masih diperdebatkan sampai sekarang ya Fresh Reader, pokoknya apapun pilihan kalian, jangan sampai merugikan bahkan men judge keyakinan orang lain ya.
Fresh Crew : Noni Wulandari/Magang
Editor Fresh : Rendy M. Muthaqin