Toasted Skin Syndrome, Efek dari Kebiasaan Memangku Laptop
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Selain kertas dan bolpoin, laptop menjadi penunjang yang penting banget bagi mahasiswa. Hampir setiap tugas kuliah memerlukan laptop sebagai alat pengerjaannya. Namun, penggunaan laptop secara benar masih diabaikan. Mahasiswa seringkali memangku laptop pada tubuhnya secara langsung, yang ternyata dapat menyebabkan toasted skin syndrome.
Melansir dari laman Soco.id, toasted skin syndrome atau dikenal sebagai eritema ab igne adalah ruam hiperpigmentasi yang disebabkan oleh paparan sumber panas dalam jangka waktu lama dan berulang. Meskipun tidak sampai membuat luka bakar, tetapi bisa menyebabkan perubahan warna kulit menjadi kemerahan, gatal, hingga sensasi seperti terbakar di area kulit yang terpapar.
Apa Saja Penyebabnya?
Masalah kulit ini bukan penyakit yang baru, tetapi sudah ada sejak dahulu. Penyebab Toasted skin syndrome dapat bersumber dari panas kompor, pemanas ruangan, botol berisi air panas,dan sumber panas lainnya. Namun di jaman sekarang ini, barang elektronik seperti laptop yang mengeluarkan suhu panas juga dapat menjadi pemicunya.
Terlebih sebagai mahasiswa, kebiasaan memangku laptop di paha seringkali dilakukan. Dalam jangka waktu yang sebentar mungkin efeknya tidak terasa, tetapi jika dibiarkan akan menimbulkan efek gatal dan panas yang selanjutnya dapat menimbulkan ruam pada kulit.
Bila terlalu sering memangku laptop dengan jangka waktu lama, umumnya ruam akan muncul pada paha bagian kiri, karena sebagian besar baterai laptop dan ventilasi terletak di sisi kiri perangkat. Namun, perlu digaris bawahi bahwa penyebab kulit terasa terbakar bukan hanya karena laptop. Pekerjaan yang berhubungan dengan bara api juga sangat berpotensi merasakan toasted skin syndrome.
Bagaimana Cara Mengobatinya?
Mengobati efek dari toasted skin syndrome sebenarnya sangat mudah, cukup dengan menjauhkan diri dari sumber panas tersebut. Tapi di beberapa kasus ketika dirasa ruam dan perihnya tidak kunjung hilang, maka diperlukan upaya yang lebih dengan bantuan obat-obatan untuk meringankan gejalanya.
Jika masih ringan, cukup dengan menjauh dari sumber panas maka akan memungkinkan ruamnya memudar dan iritasinya teratasi. Tetapi, bila paparan panas terjadi dalam waktu cukup lama dan terus menerus, maka akan menimbulkan efek toasted skin syndrome yang lebih sulit disembuhkan.
Melansir laman Byrdie.com, toasted skin syndrome bisa diredakan dengan menggunakan obat krim yang dijual bebas di apotek-apotek. Jika yang terkena adalah kulit yang lebih tipis, maka bisa menggunakan krim Hidrokortison 1-2%. Selain itu, krim retinol seperti gel Differin 0,1% juga dapat memicu produksi kolagen sehingga dapat membantu dalam proses pemulihan kulit yang dirusak oleh sumber panas.
Sementara itu, untuk meringankan rasa nyerinya dapat dilakukan dengan meminum obat pereda nyeri, seperti ibuprofen. Adapun pengobatan tradisional yang dapat dicoba yakni dengan mengoleskan gel lidah budaya pada area kulit yang terpapar suhu panas.
Bagaimana Fresh Reader? Apakah setelah ini masih akan memangku laptop pada kulit paha dalam waktu yang lama? Sebaiknya, lebih diperhatikan lagi ya! Karena toasted skin syndrome bukan penyakit sepele, terlebih saat sering dirasakan dan tidak segera diobati. Lebih baik hindari kontak langsung kulit dan laptop dengan meletakannya di atas alas ya, Fresh Reader!
Sumber: Soco.id, Byrdie.com
Fresh Crew: Nadia Ayu Iskandar
Redaktur Fresh: Putri Saiba