Gaspar, Sajikan Kisah Detektif Berbeda Perspektif
![Dok net](https://fresh.suakaonline.com/wp-content/uploads/2018/02/gaspar.jpg)
Dok net
Judul : 24 Jam Bersama Gaspar: Sebuah Cerita Detektif
Penulis : Sabda Armandio
ISBN : 9786021318485
Penerbit : Mojok
FRESH.SUAKAONLINE.COM – Ohayo Fresh Reader, coba deh kalian bayangkan apa jadinya jika ada tiga laki – laki dan tiga perempuan dalam satu motor dan berencana merampok toko Emas dalam waktu 24 jam ke depan. Semua itu tidak lain dan tidak bukan karena kotak hitam.
Nah itu adalah sinopsis novel kedua penulis muda Sabda Armandio dalam buku keduanya yang berjudul “24 Jam Bersam Gaspar”. Dibubuhi keterangan “cerita dekektif’ yang pastinya akan membuat kita langsung memikirkan: cerdas dan selalu menakjubkan. Hingga di suatu lembar tertentu, kesimpulan sementara kita tentang pengisahan novel ini menguap dan melebur menjadi kesimpulan yang baru.
Novel yang menjadi juara kedua DKj ini menceritakan sesosok lelaki bernama Gaspar yang berencana merampok sebuah toko emas milik pria keturunan arab, Wan Ali. Namun, alih – alih merampok perhiasaan yang tertera di etalase toko tersebut, Gaspar lebih tertarik untuk mengambil kotak hitam misterius milik Wan Ali yang dipajang di dinding toko.
Dalam kurun waktu 24 jam tersebut, Gaspar pun merekrut beberapa kawannya untuk ikut merampok, yaitu mantan pacarnya yang ia jodohkan dengan pemilik bengkel langgananya, Kik dan Njet, Penjaga toko Wan Ali dan Ibunya, Suyadi dan Yati, serta wanita yang ia temui di salah satu kafe, Afif. Meski terkesan acak saat Gaspar merekrut lima kawannya tersebut untuk merampok, seiring berjalannya cerita, akan ada benang merah yang saling keterkaitan yang dipandu lewat dialog – dialognya.
Garis besar yang membuatnovel ini menarik yakni jalan ceritanya yang bisa dikatakan menempuh jalan berbeda dari novel – novel kebanyakan. Mengambil tema dekektif, Dio menggubah pemahaman, pemaknaan dan penceritaan kita tentang detektif itu sendiri.
Selain itu, tokoh sekawanan Gaspar pun tampil sangat kuat dengan kesederhanaanya. Dari beberapa tokoh yang diangkat Gaspar, kita seolah bisa menyimpulka bahwa masing – masing dari mereka adalah perwakilan tipe – tipe manusia masa kini. Seperti Yadi yang meski sudah muak bekerja di toko emas Wan Ali, tapi masih tetap saja tak memilih keluar karena demi menghidupi istrinya tercinta, terdengar seperti buruh yang dipaksa tak memiliki pilihan, bukan? Atau Afif yang nekat memukul tiga sekawanan pria demi mengambill tiket konser miliknya yang dicuri, meski kesempatan untuk menang itu kecil, seperti fans yang freak pada idolanya. Begitupun dengan Wan Ali, tipe karakter yang bisa banyak kita temukan di Indonesia yang jalan hidupnya coba dibungkam oleh Gaspar : berbuat jahat demi kebaikan.
Dio menawarkan ide cerita yang segar dengan bersandar pada konsep baik dan jahat. Ia mencoba mengisahkan keresahannya lewat watak Gaspar yang ingin meludahi orang – orang yang berbuat jahat demi kebaikan. “Jika ingin berbuat jahat, ya berbuat jahat saja, jangan berdalih untuk melakukannya demi kebaikan,”sepertinya itulah gagasan yang coba ingin Gaspar sampaikan pada pembaca.
Mungkin cerita dekektif yang ditawarkan dibuku ini tak akan ditemukan kesamaan dengan cerita – cerita detektif yang kita tahui, namun penyuguhan yang disuguhkan dengan cara berbeda inilah sala satu kelebihan lain dari buku ini.
Buku ini pun memiliki dua plot cerita. Pertama, kita akan menggunakan sudut pandang Gaspar sebagai tokoh utama dan kedua, kita akn disuguhkan proses wawancara antara polisi dengan salah satu dari enam komplotan Gaspar. Bukan hanya Gaspar, kita disini pun dijadikan detektif oleh buku ini. Kejelian dalam proses membaca dan memahami akan menjadikan kita detektif yang diberi petunjuk – petunjuk yang tersurat atau tersirat agar memahami cerita ini dengan khidmat.
So, bagi kalian yang ingin memiliki pengalaman menikmati novel nyentrik dan segar, 24 Jam bersama Gaspar akan menjadi pilihan yang tidak mengecewakan dan nikmati intrik-intrik di dalamnya sambil sesekali tingkatkan kepekaan Fresh Reader untuk menjadi detektif dan berpetualang di novel ini.
Fresh Crew : Nizar Alfadilah
Edito Fresh : Septian Setiawan