Inner Child Terluka, Bagaimana Cara Mengobatinya?
FRESH.SUAKAONLINE.COM, Freshgrafis – Inner Child merupakan salah satu hal yang penting dan berpengaruh bagi mental dan psikologis. Inner child ini dapat terluka, salah satu akibatnya oleh pengalaman masa kecil. Pengalaman menyenangkan dapat menjadi sikap dan energi positif saat kita besar. Sebaliknya, pengalaman buruk akan membuat sikap kekanak-kanakan tetap terjebak dalam diri hingga dewasa.
Kendati demikian, Inner child yang terluka bukan berarti kita mesti berdiam diri dan membiarkannya. Namun, kita bisa mencoba mengobatinya agar membaik. Dimulai dengan memahami bahwa memang ada bagian dalam diri kita yang terluka, kemudian menerimanya dan meminta maaf atas segala yang telah terjadi. Hal itu bisa perlahan membantu kita berdamai dengan luka itu dan perlahan menyembuhkannya.
Ada pula dengan berbagi cerita mengenai apa yang kita rasakan kepada orang lain. Ketika kita enggan membagikan trauma atau luka itu, menuliskannya dalam sebuah buku menjadi pilihan yang bisa diambil. Merefleksikan perasaan yang kita rasakan dalam bentuk jurnal atau kisah pribadi. Menyadari apa yang mesti kita perbaiki, perasaan yang dirasakan, sikap dan respon yang kita punya terhadap orang-orang disekitar.
Kemudian dengan menyayangi dan mendengarkan sisi anak-anak yang kita punya. Caranya dengan menghilangkan seperti luka ragu akan kasih orang tua, mendengarkan rasa sakit yang pernah kita rasakan dengan memaafkan yang telah terjadi kemudian tidak membiarkan orang lain merasakan hal itu dari kita akan membuat perlahan luka itu sembuh dengan sendirinya.
Terakhir, melakukan hal yang menyenangkan bisa menjadi pilihan saat kita sedang mengobati Inner child. Aktivitas menyenangkan berbeda bagi setiap orang, seperti kegiatan positif atau melakukan hobi masing-masing. Hal menyenangkan mampu membangkitkan energi positif dalam diri kita. Sejenak kita bisa melupakan berbagai permasalahan traumatik masa lalu yang dirasakan.
Walhasil, pentingnya memahami bahwa mengobati luka Inner child itu penting harus dimiliki setiap orang. Bukan membiarkannya hilang dengan sendirinya, namun bisa mulai kita obati dengan menyadari, memahami, dan perlahan melakukan hal yang kita rasa mampu mengobatinya. Masa lalu bukan hanya sekedar banyaknya rasa sakit yang ditinggalkan tapi banyak pengalaman dan pembelajaran yang bisa kita ambil agar personality dan kualitas hidup kita lebih baik kedepannya.
Peneliti: Nabila Zettira & Nisa Nurul K/ Magang