Pantangan di Balik Kemeriahan Tahun Baru Imlek
FRESH.SUAKAONLINE.COM, Freshgrafis – Selamat tahun baru Imlek, Fresh Reader! Gong Xi Fa Cai. Tahun 2019 ini, masyarakat Tionghoa merayakan Imlek yang ke-2570 dan disebut Tahun Babi Tanah. Imlek kali ini tak hanya dirayakan di China, keturunan Tionghoa yang tersebar di berbagai belahan dunia pun ikut merayakan kemeriahannya, termasuk Indonesia.
Pementasan barongsai dan liong menjadi kesenian khas yang ditunggu-tunggu setiap kali perayaan Imlek. Barongsai dan liong meliuk beratraksi mengikuti irama tambun menarik perhatian setiap orang yang menonton. Bukan hanya barongsai dan liong saja yang memeriahkan Imlek. Masih banyak sejumlah tradisi Tionghoa lain yang menarik.
Dilansir dari Kompas.com, inti dari hari raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa adalah berkumpul bersama, duduk di meja makan dan bersyukur dalam kebersamaan. Imlek juga sering dianggap sebagai awal mula nasib dan keberuntungan sepanjang tahun. Perayaannya biasanya ditutup pada tanggal ke-lima belas atau saat bulan purnama pertama di tahun baru dengan adanya perayaan Cap Go Meh.
Ternyata di balik kemeriahan perayaan Imlek, banyak pula hal yang dianggap tabu atau dengan kata lain pantang untuk dilakukan pada hari raya Imlek ini, lho. Misalnya membersihkan rumah seperti menyapu, membuang sampah, menyiram air atau pun membuang sampah diartikan membuang rezeki dan harta yang telah dikumpulkan maupun yang akan dikumpulkan.
Kemudian dilarang menangis, Bagi Fresh Reader yang dikit-dikit nangis, tahan dulu ya. Menangis pada hari Imlek dipercaya akan mendatangkan kesedihan sepanjang tahun. Ngeri juga ya. Nah yang satu ini harusnya dilakukan setiap hari, yaitu dilarang berkata buruk karena mengucapkan kata-kata negatif seperti mengungkapkan kekurangan, kematian, dan lain-lain, akan membawa keburukan bagi orang sekitar.
Selanjutnya ini akan membuat orang yang gak punya duit pas Imlek bakal dilema besar kayaknya. Pasalnya saat Imlek orang-orang yang merayakannya dilarang berhutang dan menagih hutang karena dianggap akan membawa sial sepanjang tahun. Kalau kayak gitu, mau ngutang sebelum hari Imlek ah biar gak ditagih pas Imleknya.
Kali ini sedikit cerita tentang legenda seorang tukang potong rambut yang menjadi cikal bakal dilarang memotong rambut ketika Imlek. Tukang potong rambut itu tak mampu memberikan hadiah pada paman kesayangannya karena kondisi ekonomi. Ia hanya mencukur rambut pamannya sebagai hadiah. Naas, selang beberapa waktu sang paman meninggal dunia. Oleh karena itu untuk menghormati legenda inilah, para keturunan Tionghoa dilarang memotong rambut sepanjang bulan pertama di tahun baru China dan dipercaya jika itu dilakukan, paman akan meninggal.
Terlepas dari legenda mengerikan tadi, ada lagi yang dilarang saat Imlek, yakni berbicara tentang hantu. Obrolan seputar hantu atau apa pun yang berbau mistis sangat dilarang dilakukan di tahun baru Imlek, karena diyakini akan membawa unsur kematian.
Terakhir nih, cukup unik dan memang harus dipatuhi bagi yang merayakan Imlek. Cukup berat bagi mereka yang senang belanja apalagi belanja sepatu untuk pasangan kekasih. Konon, menurut mitos China barang siapa yang membelikan pasangannya sepatu dalam jangka waktu 30 hari setelah perayaan Sincia (Imlek), maka hubungan mereka akan berakhir. Serem.
Walaupun banyak pantangannya dan cukup membatasi diri, pantangan-pantangan tersebut tetap harus dipercaya dan dipatuhi oleh Fresh Reader yang merayakan Imlek. Sekali lagi, selamat tahun baru Imlek! Gong Xi Fa Cai.
Sumber : harpesbazaar.co.id, web.budaya-tionghoa.net, tionghoa.info, beritagar.id, fimela.com.
Peneliti :Tasya Augustiya
Editor Fresh : Rizky Syahaqy